Selasa, 30 Agustus 2011

Artikel Seputar Teknologi dan Kesehatan (oleh P.B.)


Menekan Polusi Udara Bersama Kereta Angin
Say Good Bye to Motor and Say Hello to “Gowes”

Lingkungan sehat dan asri adalah dambaan bagi setiap orang. Betapa tidak. Bila kita mendiami lingkungan yang demikian, perasaan akan menjadi nyaman dan tenang. Namun, polusi sebagai sahabat terdekat manusia di masa kini telah merenggut keasrian lingkungan tersebut. Hal ini tidak pernah luput dari dampak perkembangan di bidang teknologi dan transportasi. Kehadiran alat-alat bermotor, seperti mobil atau kendaraan bermotor lainnya, membawa kontribusi terbesar terhadap tingginya tingkat polusi, terutama terhadap udara. Bahkan lebih dari 50% pencemaran udara disebabkan oleh alat bermotor. Ini dikarenakan semua alat bermotor harus melalui proses pembakaran untuk dapat beroperasi. Oleh kendaraan bermotor, hasil dari proses pembakaran tersebut kemudian dibuang ke udara bebas. Padahal hasil pembakaran tersebut mengandung berbagai zat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh maupun lingungan. Mengeluarkan larangan untuk tidak menggunakan kendaraan mungkin dapat mencegah polusi udara. Namun, mengingat sifat manusia yang sudah sangat tergantung dengan keberadaan transportasi, menjadikan hal tersebut amat mustahil untuk dilakukan. Solusi yang paling efektif untuk menekan tingkat polusi udara adalah dengan mencari alternatif yang mampu menggantikan kedudukan kendaraan bermotor yang kurang ramah lingkungan. Salah satunya adalah sepeda.
Berkendara dengan sepeda, sesungguhnya mampu memberikan berbagai manfaat, baik bagi kesehatan tubuh maupun lingkungan. Bersepeda atau gowes, begitu orang sering menyebutnya, telah banyak menuai perhatian dan respon dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Oleh karena kontribusinya yang sangat besar terhadap penekanan tingkat polusi udara, pemerintah akhirnya membuat jalur khusus bagi pengendara sepeda (biker), terutama di daerah yang jumlah populasi penduduknya cukup padat. Sayangnya, pemanfaatan jalur khusus sepeda ini mendapat antusiasme yang besar hanya pada hari-hari tertentu saja. Liburan misalnya. Efektivitas menjadi salah satu alasan mengapa sepeda enggan digunakan pada hari-hari kerja. Padahal, penggunaan sepeda di kota-kota padat penduduk, manfaat yang diberikan jauh lebih terasa. Bayangkan saja, kemacetan akan mudah teratasi dengan menggunakan kendaraan satu ini. Alat transportasi yang mendapat julukan kereta angin ini tidak menggunakan bahan bakar untuk beroperasi, sehingga tidak akan terjadi proses pembakaran yang memungkinkan terbentuknya zat sisa berbahaya. Namun tidak pada kendaraan bermotor. Alat transportasi ini sangat mengancam kesehatan lingkungan karena menghasilkan gas buangan yang memiliki kandungan zat cukup berbahaya. Proses pembakaran yang sempurna akan menghasilkan asap yang mengandung karbon dioksida (CO2). Sebaliknya, pembakaran yang tidak sempurna akan menyebabkan asap yang dikeluarkan mengandung karbon monoksida (CO). Pada umumnya, karbon dioksida merupakan komponen utama yang diperlukan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis. Olehnya, kadar karbon dioksida di udara akan diserap dan oksigen pun diproduksi. Akan tetapi, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tumbuh-tumbuhan mati akibat keracunan. Jika tumbuh-tumbuhan mati, tidak ada lagi yang dapat menyerap zat berbahaya tersebut. Bukan hanya tumbuh-tumbuhan,  manusia dan makhluk lainnya pun ikut terkena imbasnya. Sama halnya dengan karbon dioksida, karbon monoksida juga berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh. Sistem pernapasan dan peredaran darah menjadi terganggu karena hemoglobin cenderung mengikat gas beracun tersebut daripada oksigen. Selain itu kedua zat tersebut dapat bereaksi dengan ozon sehingga lambat laun akan mengikis lapisan ozon. Lapisan ozon yang menipis akan mempermudah radiasi ultraviolet dari matahari masuk ke bumi. Hingga pada akhirnya akan terjadi pemanasan global. Ini justru akan berdampak besar terhadap bioma. Jika saja masyarakat memiliki naluri yang tinggi terhadap kondisi lingkungan saat ini, mereka akan memilih sepeda sebagai alternatif dalam berkendara. Dengan demikian, lingkungan dan jiwa semua insan akan terbebas dari keterpurukan akibat polusi udara.
Di samping berdampak terhadap kelestarian lingkungan, gowes juga mampu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh Gerakan mengayuh sepeda menyebabkan otot-otot pada kaki terlatih, denyut jantung dan pengaturan napas menjadi teratur. Bila kegiatan ini dilakukan secara rutin, organ vital seperti jantung dan paru-paru akan menjadi sehat. Riset membuktikan, orang yang sering bersepeda lebih sedikit terkontaminasi oleh polusi udara daripada orang yang menggunakan kendaraan bermotor. Ini dikarenakan, orang yang bersepeda bernapas lebih teratur dan menghirup oksigen lebih banyak. Gowes juga dapat menjadi sarana terbaik untuk menurunkan berat badan. Lemak yang ada di dalam tubuh akan cepat terbakar karena ada bagian dari tubuh yang digerakkan secara terus-menerus. Berdasarkan penelitian para ahli, gowes mampu membakar kelebihan energi sebanyak kurang lebih 300 kalori. Gowes merupakan salah satu cabang olahraga yang memanfaatkan media berupa lingkungan terbuka.  Hal ini akan berpengaruh pada kondisi psikis dan suasana hati para biker. Kesempatan untuk melihat lingkungan secara langsung, bersosialisasi dengan lingkungan serta menikmati pemandangan alam dan udara yang segar, dapat mengurangi depresi, stress, dan meningkatkan motivasi.
Larangan untuk meniadakan transportasi bermotor adalah hal yang tidak mungkin untuk dilaksanakan. Yang dapat dilakukan hanyalah membatasi penggunaannya, dan menyadari dampak yang mungkin disebabkan, atau bahkan menggunakan kereta angin sebagai solusi terbaik dalam berkendara. Semua kebaikan yang didapat dari kegiatan bersepeda, tentunya sangat bergantung pada kondisi lingkungan dan juga memengaruhi kondisi lingkungan. Sehingga dapat dikatakan terjadi hubungan timbal balik antara kegiatan bersepeda dengan lingkungan yang dilaluinya. Dengan bersepeda, polusi udara yang dalam persentase mencapai lebih dari 50% disebabkan oleh kendaraan bermotor, setidaknya bisa ditekan. Bahkan, manfaatnya pun turut dirasakan oleh fisik dan mental manusia.. Tidak ada ruginya untuk mencoba alternatif ini, apalagi telah disediakan jalur khusus untuk melakukannya. Perlu diingat, bila masalah polusi udara ini dibiarkan secara terus-menerus, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh satu pihak, tetapi semua pihak yang mendiami lingkungan yang telah terkontaminasi. Bumi ini pun akan turut menjadi korban keganasan polusi udara. Maka dari itu, perhatian yang lebih perlu diberikan demi terciptanya suasana lingkungan sehat. Dan semoga sepeda sebagai transportasi alternatif yang murah tetapi sehat, bisa berkembang pesat di kemudian hari.