Senin, 22 Oktober 2012

Benci (Puisi)


Benci

Tengik, becermin ia pada kertas bening
Sewenang mereka
Tak peduli dengan siapa
Membalas,
Hanya kata tajam terlontar
Kebal telinga mendengar
Terusik
Mencoba diam
Tak mampu emosi memendam
Sadarpun tidak
Benci ini tiada tara
Dari dalam
Memukul,
Mengoyak,
Ingin kuinjak
Tapi martabat mengekang
Lagi kata itu terlontar
Bunuh ?
Jalan terakhir
Semakin menjadi - jadi
Ketika itu berakhir
Panas sudah hati



                           Karya : Pande Bayu Pratama

Sabtu, 20 Oktober 2012

Menanti di Ujung Batas (Puisi)


Menanti di Ujung Batas

Gerlap langkah memecah sunyi
Terbesit bayang - bayang gelap
Di ujung pintu sana kau berpijak sejenak
Langkah - langkah mungil itu
Seolah lenyap entah ke mana
Dan sampai kapan harus ku lakukan
Hal serupa berulang - ulang
Di balik pintu ini ,
Penantianku tiada henti
Hanya padamu, hingga kau kembali
Mungkin . . .
Penantian ini ‘kan berujung ketika senja
Bersama, tak ‘kan kulupa kenangan manis itu
Haruskah kata perpisahan kuucapkan
Tak kuasa menerima kenyataan
Dengan berat hati,
Selamat jalan cahaya kalbu
Kembalilah dengan sejuta kisah


Karya : Pande Bayu Pratama

Biarlah Wajah Berbicara (Puisi)


Biarlah Wajah Berbicara

Dan ketika tiba waktunya
Semua tampak berbeda
Wajah - wajah lama terlihat murka
Senyum, tanda kecewa saat ini melanda
Suyup - suyup terdengar “kenapa dia”
Dari sini gamblang terdengar lantunan kata - kata mereka
Tapi ada sedikit celah tatkala ia menerka - nerka

Tak apa . . .
Setelah terbiasa, semua ‘kan kembali seperti semula
Namun tetap saja ada tanda - tanda
Bahwa semua belum pulih apa adanya di tempat berada
Entah sampai kapan ini semua
Kubiarkan semua terpaut pada sepasang mata
Tajam melirik seluruh ruang menggema

Biarkan saja,
Empat puluh menit menanti akhir bahagia
Terjawab sudah bisikan “kenapa dia”
Bergejolak, menitik pada dunia fana
Saat semua berganti wajah, bersandiwara
Inilah wajah lama sesungguhnya
Tanpa corak kian membahana
Dan mungkin saja . . .
Itu akhir yang bahagia,
Di saat semua wajah tertawa



                              Karya : Pande Bayu Pratama