Sabtu, 08 September 2012

Menanti Sebuah Balasan (Puisi)


Menanti Sebuah Balasan

Mulai terlintas dalam memori
Tatkala berdenting suatu pertanda
Sepi tenang sendu sesaat
Entah apa yang diantar olehnya

Selembar kertas haus akan kenangan
Meminta ia sepasang mata
Melihat alur kehidupan yang tersurat
Pelan tersentuhlah ia
Menerawang rangkaian aksara bertinta hitam
Sengaja jatuh butiran bening
Girang, mata itu bersinar
Oh . . .
Betapa lembut tutur-tutur kata
Terselip dalam garis-garis kelabu

Bergejolak segala angga
Mendekat, lalu diambil sebuah pena
Pena hitam lain mulai berdansa
Pada selembar kertas itu jua
Beradu di balik latar salju






 Buah Karya : Pande Bayu Pratama

Jika Aku Mati (Puisi)

Jika Aku Mati

Kata-kata halus berbisik dalam kalbu
Mencoba Mengungkap misteri ilahi
Mustahil . . .
Dengan semangat membara ia menjawab cepat
Inilah raga-raga yang terjatuh
Inilah jiwa-jiwa yang terperangkap di alam dusta
Dan kamilah yang sedang mencari
Mencari sebuah makna agar tetap bertahan
Bak lilin kecil yang tertiup angin
Kendatipun ia tahu, bahwa kelak akan padam
Kendatipun masih terus menyala
Habislah sudah ia
Terlarut dalam suasana itu
Maka inilah hidup
Berbatas dengan dua sisi berlainan
Maka jangan kau takut jika kelak
Takdirmu serupa dengan lilin itu
Sebelum berakhir menuju nirwana
Akan kuterangi seisi jagat raya
Dan jika aku mati
Jangan biarkan lilin itu padam
Sebelum habis sudah ia




 Karya : Pande Bayu Pratama

Luka Lama Ini (Puisi)

Luka Lama Ini

Terlintas dalam kesunyian yang teramat
Gejolak jiwa melawan sanubari
Tak bisa . . .
Tak dapat kutepis alam maya ini
Begitu kuat menerjang batin di saat sendiri
Melayang sudah menjauh dari segala kenyataan

Dan kini,
Pupuslah sudah kedamaian yang dulu pernah kusemaikan
Hanya menyisakan tekanan di dalam diri
Ingin kucoba berpaling walau sekejap
Namun tetap kekuatan bayangan kelam itu
Mengguncang emosi

Semakin menjadi-jadi
Ketika kedua mata ini kupejamkan
Mengambil alih sukma yang terlelap letih
Tak dihiraukannya, apapun yang dihadapinya
Tetap kupaksa . . .
Apa daya, jiwa yang terlanjur renta
Tak mampu berbuat apa 





Oleh : Pande Bayu Pratama