Senin, 25 Agustus 2014

Primadona Sewindu (Puisi)


Primadona Sewindu

Ia ada, walaupun tak diharapkan kehadirannya
Ia diinginkan, kendati tak seorangpun membutuhkannya
Sebuah kotak kecil, tergenggam oleh tangan-tangan dingin nan kasar
Malang sudah ia
Kotak kecil penumpu sejuta misteri
Bak bayi yang mulai berceloteh
Tak lekang oleh rayap pelahap zaman, ialah sang waktu
Yang menjadikannya primadona sewindu di tangan berada
Namun, kini ia bukan lagi kotak kecil yang hanya mampu berceloteh di tangan berada
Melainkan balok besar, berimplantasi pada jiwa-jiwa hampa yang haus akan keingintahuan
Perlahan ia renggut, mengambil alih dunia insani, dunia fana sementara tak terjamah
Membawa segenap insan menuju alam virtual tanpa batas konkrit
Seketika mengubahnya menjadi patung
Wahai engkau balok misteri, dengarkanlah
Kalian hanyalah buah imajinasi kami
Dan kalian hanyalah pelengkap dalam hidup kami
Namun mengapa kalian rampas kebebasan kami?
Mengapa kami kalian ikat di ruang nisbi ini?
Cukup sudah!
Kami sadar, kalian tak lebih dari sekadar candu dan sekat antara kami dan mereka
Kodratmu hanyalah sebuah balok
Dan selamanya akan tetap seperti itu 
Tatkala tiba, kau bukan lagi primadona sewindu, perampas realita manusia





 
Coretan Pena : Pande Bayu Pratama
Dps 04062014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar