Primadona Sewindu
Ia ada, walaupun tak diharapkan
kehadirannya
Ia diinginkan, kendati tak
seorangpun membutuhkannya
Sebuah kotak kecil, tergenggam oleh
tangan-tangan dingin nan kasar
Malang sudah ia
Kotak kecil penumpu sejuta misteri
Bak bayi yang mulai berceloteh
Tak lekang oleh rayap pelahap zaman,
ialah sang waktu
Yang menjadikannya primadona sewindu
di tangan berada
Namun, kini ia bukan lagi kotak
kecil yang hanya mampu berceloteh di tangan berada
Melainkan balok besar, berimplantasi
pada jiwa-jiwa hampa yang haus akan keingintahuan
Perlahan ia renggut, mengambil alih
dunia insani, dunia fana sementara tak terjamah
Membawa segenap insan menuju alam
virtual tanpa batas konkrit
Seketika mengubahnya menjadi patung
Wahai engkau balok misteri,
dengarkanlah
Kalian hanyalah buah imajinasi kami
Dan kalian hanyalah pelengkap dalam hidup kami
Namun mengapa kalian rampas
kebebasan kami?
Mengapa kami kalian ikat di ruang
nisbi ini?
Cukup sudah!
Kami sadar, kalian tak lebih dari
sekadar candu dan sekat antara kami dan mereka
Kodratmu hanyalah sebuah balok
Dan
selamanya akan tetap seperti itu
Tatkala tiba, kau bukan lagi primadona sewindu,
perampas realita manusia
Coretan Pena : Pande Bayu Pratama
Dps 04062014